Tak Sudi Menjawab Pertanyaan

Abdul Salam, ahli hukum pidana dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian yang dihadirkan terdakwa Haposan Hutagalung Tak Sudi Menjawab Pertanyaan anggota majelis hakim Albertina Ho dalan persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/12/2010).

Keengganan Salam karena pertanyaan Albertina bernada asumsi dengan memilih kata "apabila". Sementara Salam memosisikan dirinya sebagai saksi ahli di mana pendapatnya berdasar fakta yang ada, bukan pada asumsi.

"Saya tidak memberi penilaian ini. Hakim sendiri bilang 'apabila lagi.' Saya hanya mau fakta konkret," ujar Salam di Ruang Sidang Utama H Oemar Seno Adji, tempat Haposan disidangkan.

Sebelumnya, Albertina meminta kepada Salam hanya untuk memberi pendapat saja, bukan menilai isi perkara atau dakwaan jaksa penuntut umum yang berkaitan dengan terdakwa.

Maka kemudian, Albertina berusaha menanyakan Salam pendapatnya dengan tetap tidak masuk perkara Haposan. Itulah mengapa ia menanyakan dengan kalimat apabila. "Apabila pejabat A menerima sesuatu karena penawaran B, apakah B bisa dipertanggungjawabkan?" tanya Albertina.

Pertanyaan ini yang kemudian dipandang Salam memaksa dia memberi penilaian. Sementara di awal Salam hanya diminta memberi pendapat. Namun, Albertina tak keberatan dengan sikap Salam yang tak mau menjawab pertanyaan kepadanya.

"Kalau ahli tidak mau kasih pendapat, tidak apa-apa. Majelis hakim tidak masalah kalau ahli tak mau menjawab," seloroh Albertina.

Albertina kemudian meminta panitera untuk mencatat pernyataan Salam yang tak mau memberi pendapatnya.

Sepertinya, Salam tidak menerima. Sebelum mengakhiri pendapatnya, Salam berseloroh. "Apabila lagi. Itu asumsi lagi. Mohon hakim independen, imparsial tidak memihak. Jangan memaksa saya menjawab anggapan," pinta Salam. Demikian catatan online Komunitas Blogger Indonesia tentang Tak Sudi Menjawab Pertanyaan.