Air Kembang Setaman

Sukarman terlihat semringah setelah berhasil keluar dari kerumunan warga yang memperebutkan Air Kembang Setaman saat mengikuti ritual memperingati malam 1 Sura di Pendopo Mangkunegaran, Surakarta, Senin (6/12/2010) malam.

Ia lantas menunjukkan sebotol air putih dalam botol plastik. Lalu dari saku baju batiknya yang lusuh, dikeluarkan 3 potong mahkota mawar merah.

Benda-benda itulah yang ia perebutkan bersama ratusan warga lain. Baik Sukarman maupun warga lainnya percaya, benda-benda itu bisa mendatangkan berkah. "Air ini saya minum kalau sakit, bisa jadi obat. Kalau bunganya, akan saya keringkan lalu disimpan, bisa mendatangkan berkah," kata kakek empat cucu tersebut.

Sukarman mengaku tak sia-sia pengorbanannya yang jauh-jauh datang dari Sangiran, Sragen, dengan berjalan kaki. Dari rumah, ia hanya berbekal uang Rp 20.000. Ia sengaja berjalan kaki. Padahal, jarak Sangiran-Mangkunegaran sekitar 40 kilometer.

"Pesan almarhum bapak, saya diminta untuk jalan kaki tiap malam Sura. Dan pesan itu terus saya lakukan sampai sekarang," katanya, mengaku rutin melakukannya tiap tahun.

Dari rumah, pria dua anak ini berangkat pukul 14.00 dan tiba pukul 17.30. Meski umurnya berkepala lima, Sukarman mengaku tak merasa lelah berjalan hampir tiga jam lebih. Air dan bunga tadi akan dibawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga.

Di pendopo, Air Kembang Setaman diletakkan dalam tiga ember besar berdiameter seukuran dua kali ring bola basket. Ember diletakkan berjajar tepat di depan pendopo. Di sampingnya ada dua buah meja mirip len lapangan pingpong. Baik ember maupun meja ditaburi mawar merah. Begitu abdi dalem memperbolehkan untuk mengambil, warga langsung berebut air dan bunga. Anak-anak, tua, muda rela berdesak-desakan demi mendapatkan bunga dan air.

Bahkan, air yang tumpah di jalanan pun tetap jadi rebutan. Tangan-tangan warga terus mengusap aspal, berharap ada air yang menempel. Ketika telapak tangan mereka basah, langsung saja diusapkan ke wajah dan anggota tubuh lain.

"Saya usapkan ke muka biar mendapat berkah kesehatan," kata Tarmini, warga Kelurahan Semanggi, Surakarta.

Sekitar setengah jam kemudian, Istana Mangkunegaran menyebarkan sejumlah uang kepada warga. Uang itu terdiri dari pecahan koin Rp 500 dan Rp 1.000, dimasukkan dalam plastik berisi mawar. Kembali ratusan warga langsung berebut, suasana semakin gaduh ketika jumlah warga semakin banyak.

"Yang penting bukan uangnya, tapi bunganya. Bunga ini bisa mendatangkan berkah dan rezeki" kata Narno, warga Kelurahan Pasar Kliwon. Demikian catatan online Komunitas Blogger Indonesia tentang Air Kembang Setaman.

0 komentar:

 
Copyright © 2012 Blogger Info All rights reserved Mas Hari Daftar Isi
Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia