Perum Bulog Divisi Regional

Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumsel bekerja sama dengan Disperindag memastikan menggelar operasi pasar (OP) beras di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang pada pekan kedua Oktober. Kepala Bulog Sumsel Bambang Napitulu mengungkapkan, dari hasil pantauan pemerintah, harga beras di pasaran saat ini telah terjadi kenaikan signifikan. Karena itulah, OP digelar di pasar-pasar tradisional, di antaranya Pasar Lemabang, Pasar Cinde, Pasar Km 5, dan Pasar 16 Ilir. ”Untuk tahap awal, kita fokuskan terlebih dahulu di Kota Palembang.

Namun, kami sudah menginstruksikan ke Bulog di kabupaten/kota untuk ikut melakukan pengecekan harga dengan Disperindag dan melakukan OP jika diperlukan,” ujar Bambang pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXI di Gedung Wanita, Palembang,kemarin. Bambang mengakui,sepanjang 2011 telah terjadi kenaikan harga beras yang berkisar antara 1,9%–3%.

Kenaikan tertinggi terjadi sejak tiga bulan terakhir, atau bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1432 Hijriah, yang secara keseluruhan mencapai 8%.“Untuk beras jenis Iliran saat ini,harganya di pasaran sudah mencapai Rp6.900- Rp7.000 per kilogram,” jelas Bambang. Sementara untuk target penyerapan beras petani awal tahun ini, sebelumnya Perum Bulog Divre Sumsel menargetkan sebesar 125.000 ton.

Kemudian, target tersebut direvisi akibat cuaca ekstrem, hingga hanya 60.000 ton saja, dan itu pun diperkirakan tak akan mencapai target. Terpisah, Asisten II Setda Pemprov Sumsel Eddy Hermanto menyebutkan,pada 2010 lalu produksi beras Sumsel mencapai 2,06 juta ton atau meningkat 4,17% dari tahun sebelumnya, sehinggaterjadisurplus beras sebesar 1,2 juta ton dari kebutuhan sebesar 810.000 ton per tahun.

“Dengan demikian kita bisa membantu daerah lain yang mengalami penurunan produksi beras,”ujar Eddy. Selanjutnya,kondisi berbeda terjadi pada 2011. Di mana, saat ini pengaruh global warming masih menjadi ancaman terbesar ketersediaan pangan di Indonesia tak terkecuali di Sumsel.

Namun, pihaknya tetap berharap masih terjadi peningkatan produksi pangan di Sumsel,terutamanya beras. “Untuk itu,kita harus lebih mengoptimalkan lagi produksi di negeri sendiri, karena banyak negara yang sudah menyetop impor pangan. Karena itu, dibutuhkan komitmen pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan produksi pangan di daerahnya masingmasing,” tutur Eddy.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman, Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumsel Ilfantria mengungkapkan, pihaknya justru memprediksi terjadi penurunan produksi beras Sumsel tahun ini, yang diakibatkan banyaknya areal sawah di Sumsel yang mengalami kekeringan. ”Saat ini hampir 600 hektare sawah di Sumsel kering sehingga mengakibatkan gagal panen.Dengan kondisi ini,produksi beras diperkirakan menurun,”pungkasnya.

0 komentar:

 
Copyright © 2012 Blogger Info All rights reserved Mas Hari Daftar Isi
Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia